Rabu, 29 Juli 2015

AirAsia Bidik Wisatawan

Kini sebagai momentum yang tepat buat pengunjung asing demi mengunjungi Indonesia. Juga nilai tukar rupiah yang melemah, harga pelancong asing mengunjungi Indonesia dan berwisata pada Indonesia jadi makin murah.

Sesuatu tersebut diungkapkan Tim CEO AirAsia Tony Fernandes sehabis memperoleh piala merupakan maskapai berbiaya hemat unggulan dalam dunia juga Asia dari Skytrax, dalam Paris Air Show 2015, di Perancis, Rabu (17/6/2015).

”Penghargaan itu memberi keinginan besar untuk kami untuk terus berupaya jadi yang paling baik pada Indonesia. Kami menjadi sesi yang berambisi menerbangkan pengunjung asing ke Indonesia. Kini tetap tepat waktunya bagi wisatawan asing mengunjungi Indonesia karena biayanya menjadi makin murah,” kata Tony, seperti dilaporkan wartawan Kompas, Agustinus Handoko, dari Perancis.

Nilai tukar rupiah, menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, pada Rabu, ditetapkan Rp 13.367 per dollar AS. Nilai tukar rupiah ini melemah dari sehari sebelumnya Rp 13.333 per dollar AS. Dengan nilai tukar rupiah yang melemah, pengunjung asing yang menukarkan mata uang dollar AS akan memperoleh rupiah yang lebih sangat banyak.

Selain Bali yang sudah jadi destinasi utama pelancong asing, AirAsia serta menawarkan destinasi update untuk pengunjung asing, yakni Bandung, Jawa Barat. Melalui penerbangan langsung dari Kuala Lumpur-Bandung, makin banyak pengunjung Malaysia yang mendatangi Bandung. Bandung menawarkan beragam macam wisata, dari wisata alam, belanja, sampai kuliner.

”Air Asia tumbuh dari bisnis internasional. Hal itu sejalan dengan upaya Pemerintah Indonesia mendorong pariwisata demi menopang perekonomian Indonesia. Upaya-upaya mirip tersebut bakal yang baik untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ungkap Tony.

Perekonomian Indonesia melambat menjadi empat,7 persen dalam triwulan I-2015. Dari berita Badan Pusat Statistik, jumlah pengunjung asing yang mendatangi Indonesia dalam Januari-April 2015 sebanyak 3,05 juta wisatawan.

Presiden Admin AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko menambahkan, berada rute domestik yang bukan sehat, yakni sekedar ramai pada seorang arah dan sebaliknya sepi. Berada serta rute yang tak harian, tapi jumlah penumpang stagnan. ”Untuk rute mirip tersebut, kami wajib berani mengevaluasi. Jikalau bukan sukses berkembang, rute bakal ditutup dan aset dialihkan demi menambah frekuensi penerbangan internasional,” ucapnya.

Selain menuju wisatawan Malaysia, Air Asia Indonesia membidik pelancong berasal Tiongkok. Dia mencontohkan, pariwisata Thailand maju pesat di lima tahun atau sedekade terakhir ini karena kunjungan pengunjung Tiongkok meningkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar